Scrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace Layouts

Perjalanan Mencari yang Terlupakan di Bantar Gebang  

Diposting oleh Penerbitan Economica

By Putri Saraswati

Didasari oleh ambisi Redaktur Pelaksana Majalah Economica 42 yang sudah dari tahun kemarin ingin sekali mengangkat TPA Bantar Gebang untuk rubrik "Yang Terlupakan".

Hari itu kami, 16 Agustus 2008 gw, Via, mamieh, Dendi, berencana ngeliput ke Bantar Gebang. Tapi karena gw bangunnya telat akhirnya rencana berangkat jam 8, diundur jadi jam 9. Untuk sampai ke bantar gebang, Bekasi, kita harus naik angkot beberapa kali. Menurut informasi yang gw dapat dari si Ega, kita harus naik angkot K11 dari terminal Bekasi trus turun deh di TPAnya. Tapi kenyataanya tidak seindah yang dibayangkan.

Dengan sok yakin kita semua naik deh K11. Angkotpun melewati pasar baru bantar gebang dan gwpun berpikir, oh kita udah lewat jalan yang benar. Setelah pasar, tiba2 tu angkot muter balik aja gitu. Panik panik panik. Untung ada Dendi! kita suruh aja Dendi buat duduk di depan, disebelah supir, biar dia bisa nanya2 ke si supir angkot. Setelah ditanya ternyata harusnya kita turun di pasar baru trus naik angkot lagi buat nyampe ke lokasi TPA. Untung abang angkotnya baik nian, dia mau muter balik lagi dan nganter kita ke pasar tadi. Udah jam 1 siang dan smua orang udah pada laper minta makan dulu.

Singkatnya kita udah nyampe ni di bantar gebang tanpa makan siang dulu karena menurut kita kerjaan itu lebih penting dan harus profesional, ciieehh. Baru nyampe gerbang TPA tapi bau busuk dari sampah basah udah menusuk hidung. Spontan, rasa lapar kita tiba-tiba aja ilang. Nafsu makan yang tadi ada menjauh dibawa terbang ribuan lalat, hiiiiii. Huuuaaaahhhh seluas mata memandang yang keliatan cuma gungan-gunungan sampah. Tinggiiiii bangeeettt. Lebih tinggi dari rumah! Dan saking luasnya kalo ga salah TPA Bantar Gebang dibagi jadi beberapa zona. Perburuan dimulai!! Kita cari deh kira-kira siapa ya yang bisa diwawancara. Kita wawancara beberapa orang mulai dari pengumpul sampah pabrik yang penghasilannya lumayan gede sampe anak kecil umur 12 taun yang putus sekolah. Tapi ada yang memprihatinkan sekaligus kocak juga, waktu gw lagi wawancara nenek-nenek yang udah ga punya gigi, ditengah wawancara tau2 aja dia cuci tangan di kubangan air comberan yang gw rasa isinya belatung, cacing, dll. Ngapain coba cuci tangan di air kotor, kan percuma. Trus pas gw tanya, kenapa nenek ga mulung sampah disitu aja? sambil nunjuk gunung sampah. Dia jawab, waktu muda nenek mulung disitu tapi sekarang udah tua nenek takut ketabrak buldoser, disana memang banyak buldoser penggaruk sampah.

Uniknya penduduk disana jarang yang sakit2an padahal hidup dan MAKAN diantara sampah-sampah busuk dan kotor. Bahkan diantara gunung sampah tersebut ada warung yang menjual berbagai macam makanan yang aromanya sudah tidak sedap lagi karna tercampur bau busuk sampah. Kami yang ketika baru sampai tampak mengacuhkan bau busuk dan lalat yang beterbangan, lama kelamaan mulai merasa mual dan akhirnya kami memutuskan untuk pulang dan mengakhiri petualangan sehari di Bantar Gebang. Tidak lupa sebelum pulang kami sholat di mushola terdekat mensyukuri nikmat yang telah Tuhan berikan dan mendoakan saudara-saudara kita di Bantar Gebang yang nasibnya tidak seberuntung kita disini. (PS)

This entry was posted on 03.28 and is filed under . You can leave a response and follow any responses to this entry through the Langganan: Posting Komentar (Atom) .

1 komentar

Akhirnya datang juga...hahaha
Keep writing guys...Walaupun gue sendiri cuma lebih suka membiarkannya di kepala gue sih..:p